Rabu, 22 Januari 2014

An Evil Couple

Main Cast:
-         BaekJiyoung (OC)
-         ByunBaekhyun
Support Cast:
-         Cariaja sendiri
Genre:
-         Marriagelife
-         Romance
-         SomeComedy
-         Fiction
Duration:Ficlet
Author:
-         TheBebeketjeh.
Note:Alur, OC dan Baekhyun adalah milik saya .Dan maaf kalo rada gaje+bikin ilpli+absurd. Karena gue hanyalah seorang pembuat ff amatiran.
Summary:
“Kau itu sebenarnya menyebalkan. Tapi saatku jauhdarimu aku merasa rindu. Jadi dangan pernah pergi dari sisiku”

-Baek Jiyoung’s Side-
“Aku pergi keDorm. Sepertinya selama babarapa hari aku tak pulang karena aku akan pormosialbum debut kami”
            BLAM!
Suaranya menutuppintu. Aku masih menyeruput ramyunku.Hufth, inilah susahnya menjadi istri seorang artis.
Namaku Baek Jiyoung.Aku istri dari-seorang-artis. Tapi lebih tepatnya-member boyband-. Apa kaliantahu boyband EXO? Nah, salah satu member mereka adalah-suamiku secara sah-.Namanya Byun Baekhyun. Yah, jika dilhat-lihat sebenarnya dia memang sangatmenarik. Tapi menyebalkan! Dan parahnya ternyata kami sudah menikah hampirmemasuki usia ke 2 tahun.
Sebenarnya kamisudah bertunangan selama 8 tahun. Atau saat aku kelas 3 SD! Appanya dan appakusudah bersahabat sejak SMA. Dan sampai menikah pun mereka masih bersahabat. Ohiya, mereka pernah berjanji bahwa akan menjodohkan kami nanti. Tapi, jika kamisama –ehm seperti, aku dan misal diaitu seorang yeoja. Apa kalian mengerti?-, kami akan disekolahkan di sekolahyang sama hingga kuliah!
Aku sebenarnyamerupakan anak-berdarah-campuran. Maksudku, aku gadis dari dua orang tua yangberlainan kewarganergaraan. Appa warga negara Korea sedangkan mama warga negaraIndonesia. Jadi otomatis aku sering pulang pergi Korea-Indonesia. Tapi aku secarasah tinggal di Korea.
Kami menikah 2tahun yang lalu. Dan tak pernah terfikir untuk mempunyai anak. Kami saja seringribut. Apalagi sudah punya anak!
Mama seringmengomel padaku dengan bahasa Indonesia.
“Assa, Assa!Kamu ini! Usiamu sudah dewasa! Dan kau masih sering bertengkar dengan Baekhyun?Ya ampun! Berubah, Assa!”
“Lagipula diasangat menyebalkan! Dan dia selalu mencuri susu strawberryku!” timpalku.
Bahkan 7sahabatku sering menasihatiku.
“Kalian ini, ya.Sungguh pasangan abstrak -,-“ ucap Ae Soo.
“Aku setujudenganmu, Ae Soo-ya!” sambung Eun Hyun.
“Dia itu yangabstrak! Aku tidak!” omelku.
“Kalau aku bisasepertimu, aku akan bersyukur setiap hari!” timpal Sun Hwa.
“Ya sudah kausaja!”
“Aigo~ Jiyoung-a!Jangan marah begitu” tambah Ji Kyung
***
Aku sebenarnyamulai belajar untuk mencoba menganggap Baekhyun itu suamiku. Tapi kami itusangat berlainan!
~flashback~
Pagi itu, akubaru saja bangun. Aku mencari ponselku. Tapi ada yang aneh. Kenapa adalembut-lembut, dan.. berair. Saat kubuka mataku, seekor kodok asyik duduk tepatdi meja tidurku. Dan...
“KYAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!KODOKKKKKKKKKK! ARRRRGHHHHHH!!!!!!!!!!!!” jeritku. Sedangkan kulihat Baekhyuntertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya.
“Kau... takmelihat wajahmu tadi! Wajahmu itu sungguh lucu!” tawanya. Aku marah danmelemparkan semua yang ada didekatku kearahnya. Entah itu bantal, guling, atauapa.
“BYUN BAEKHYUUUUUUUUUUUUNNNNNNNNNNNNNNNN!!!!!!!!NEO JEONGMAAAAAAAAAAAAAAAAAAALLLLLLLLLLLLL!!! KYAAAAAAAAAA!!!!!!!!!”
~flashback off~
Selain itu, akujuga pernah berbuat usil padanya. Waktu itu aku pulang ke Indonesia sebentar.Karena mbah putri sakit. Kebetulan Baekhyun waktu itu tengah libur jadi kusuruhdia jaga rumah.
“Kau mau ajakteman-temanmu kemari terserah! Asal jangan kotori rumah ini!” titahku. Diahanya menjawab ‘hem’ dan ‘yeah’. Sambil mencari siaran teve
Akhirnya akutiba di Indonesia. Aku segera ke rumah mbah putri. Dan Sita, sepupukumenyambutku dengan cengiran lebar.
“Ciee yang sudahnikah! Mana suamimu?” tanyanya.
“Gak kuajak!”ucapku sewot. Bukannya menanyakan kabarku malah bertanya tentang Baekhyun!
“Tsh! Padahalkan aku mau ketemu langsung!” keluhnya. Aku segera masuk sambil berceloteh,
“Nanti saatketemu kau pasti aka mematung. Iya, kan?!”
Setelah kurasacukup, aku akan pulang ke Korea. Tapi, sebelum itu, aku meminta Sita menemanikumencari Jangkrik.
“Emang buat apasih, Sa?”
“Ah, kepo! Nantikukasih tahu pasti kalo rencana ini berhasil!” Ujarku.
Setelah sampai,kulaksanakan ‘ide jahilku’. Aku menggoreng jangkrik-jangkrik tadi. Dankuberikan pada Baekhyun.
“Ini, untukmu.”
“Apa, ini?”tanyanya curiga.
“Sudah! Cicipsaja!” seruku. Dia mencomot satu.
“eottae?”
“gurih. Emangini apa?”
“Jangkrik!”ucapku terkekeh. Ia berhenti mengunyah. Matanya melebar hampir mengalahkanKyungsoo (bayangin aja gimana ekspresinya :D). Lalu berlari kearah wastafel.
“BAEK JIYOUNGIIIIIIIII!!!!!!!!!!!!!!!!NEOOOOOOOOO! NEOMUUUUUUUUUUUUU!!!!!!! PWEH!!!!! PWEH!!!!!!!!!!!” teriaknyasambil memuntahkan makanan itu. Sedangkan aku memegangi perutku yang sakutkarena ulahnya.
“Kau... takmelihat wajahmu tadi! Wajahmu itu sungguh lucu!” ucapku mengulang kata-katanya.
Sedangkanwajahnya masam seperti  Lemon.
***
-Author’s Side-
Pagi itu Jiyoungdan Baekhyun masih tidur dengan guling menjadi pembatas mereka. Tiba-tiba...
“YA AMPUN DASARPASANGAN MALAS! CEPATLAH KALIAN BANGUN!!!! DASAR YAAAA! CEPAAAT!”  suara  itu memecah keheningan pagi itu
appa, mama?” gumam Jiyoung. SedangkanBaekhyun masih berusaha sadar dari tidurnya. Jiyoung mencubitnya agar cepatsadar.
“ARGH!!!!!”raungnya nyaris melompat. Jiyoung mendapati di depan pintu kamar mereka ada 4orang berdiri.
eomma, appa?”
“Baiklah. Karenakalian sudah bangun maka kalian harus segera mandi dan membereskan bajukalian,” Ujar eomma Baekhyun
“Membereskanbaju?!” ucap mereka serempak.
“Iya. Dan cepatmandi karena sore nanti, pesawat yang akan membawa kalian untuk bulan madu akansegera lepas landas!” sambung eomma Jiyoung.
“HAH?! BULANMADU?!” seru mereka serempak dan nyaris berteriak.
“Iya bulan madu.Kenapa?”
“Biar merekamandi dulu. Nanti kalau sudah biar menyusul. Kalau lambat juga mereka tak akankebagian!” maka atas dasar itu, Jiyoung dan Baekhyun berlari ke kamar mandi.
“ERGH! Akuduluan!”
“Aku! Eh, eh! Ladies First!
“Apaan Ladies First! Enggak! Aku dulu!” merekamasih beradu mulut siapa yang masuk duluan ke kamar mandi,
Biarkan sajamereka. Biar mereka seneng.
***
Setelah tiba diParis, mereka segera mencari lokasi tepat untuk menginap. Setelah di kamar, Jiyoungbuka suara
“Aku lapar...”ujarnya. Baekhyun menoleh.
“Iya. Aku juga.Keluar yuk!” timpalnya.
Akhirnya merekakeluar untuk mencari jajanan sekalian berjalan-jalan malam.
“Ternyata MenaraEiffel itu indah ya!” ucap Jiyoung sambil memakan baguettenya tanpa melihat jalan. Dan ia nyaris mendarat ke aspaljika Baekhyun tidak cekatan meraih pinggang Jiyoung.
“Kau... tidakapa-apa, kan?” tanyanya dibalik masker yang ia pakai. Dan mata mereka salingmelihat. Hal yang membuat Jiyoung sejujurnya merinding.
“Ya, aku tidakapa-apa”
***
Setelah pulangdari Paris, ternyata Baekhyun mendapat panggilan untuk recording lagu terbaru mereka untuk comeback.
“Hati-hatidijalan. Perhatikan kesehatanmu” pesan Jiyoung.
“Kau bukanibuku.” Celetuk Baekhyun malas.
“Tapi akuistrimu.” Tandas Jiyoung sengit. Baekhyun hanya manyun.
Namun, selama 2tahun itu, ada seseorang yang menyimpan kekesalan. Siapa lagi jika bukan KimTaeyeon, mantan pacarBaekhyun. Perlu diperjelas lagi, mantan pacar.
Taeyeon taksadar bahwa Sunny adalah saudara jauh Jiyoung. Gadis itu pernah berkomentardengan Sunny tentang Jiyoung.
“Ah, Jiyoung itutidak terlalu cantik menurutku.” Ujarnya
“Lalu apa ituberpengaruh denganku? Tentu tidak, kan?” balas Sunny.
“Aku kan mintapendapatmu!” . ucap Taeyeon
“Oh. Menurutkudia itu yeoja baik kok! Kau tak tahu saja dia!”. Jawab Sunny
***
Entah apa yangmerasuki kepala Taeyeon, ia ingin mencelakai Jiyoung.
Suatu hari dimusim gugur, Jiyoung berniat untuk pergi ke gedung SM.  Sekaligus memberitahu Lee Sooman. Karenaappanya akan berulang tahun ke 43 tahun. Dan paman jauhnya itu diundang. Secaratak sengaja, Taeyeon melihat Jiyoung yang berjalan kearah pintu masuk. Darilantai atas, ia menyiram Jiyoung dengan seember air dan segera berlari masuk.
Jiyoung yangmerasa disiram mendongak keatas. Tak ada siapa-siapa. Lalu siapa yang menyiram?
Angin musimgugur berhembus cukup kencang. Yeoja itu berjalan masuk ke Lobby SM.Kebetulan, Luhan baru saja turun dan melihat Jiyoung yang menggigil.
“Jiyoung-ah! Adaapa kemari? Lalu kenapa bajumu basah?” tanya Luhan memegang bau yeoja itu.Badannya menggigil
“A.. aku taktahu, ge. Ada seseorang menyiramkudari atas. Tapi aku tak tahu siapa.” Jawab Jiyoung masih menggigil. Luhansegera menelepon Baekhyun.
“Baekhyun-shi!”
“Ne,Hyung. Ada apa?”
“Turunlah dulu.Ke Lobby lantai 1. Disini ada Jiyoung.Dia basah kuyup”
“Hah?Hyom basah kuyup? Oke aku segera kesana”dan sambungan diputus. Tak lama, namja itu datang dan melihat keadaan Jiyoung.
“Neo, kenapa kaubasah kuyup? Kau mandi hujan?” tanya Baekhyun to the point.
“Mana mungkinaku mandi hujan, babo! Aku disiram dari atas!” balas Jiyoung
“Hah? Disiram?Mana mungkin ada yang mau menyirammu!” ucap namja itu dengan nada mengejek.
“K..kau takpercaya, eoh?!” ujar Jiyoung sengit sambil menggigil.
“Ya! Sudahlah!Baekhyun, sebaiknya kau antar istrimu ini pulang. Kasihan dia!” kata Luhanmenengahi.
Akhirnya, merekapulang. Tapi, selama di perjalanan, Jiyoung diam tanpa suara sedikitpun.Biasanya ia selalu berkicau. Yang membuat isi mobil itu riuh rendah
“Jiyoung, kaumendengarku?”
Tak ada jawaban
“Jiyoung! Janganmain-main!”
Masih tak adajawaban.
“BAEK JI....”saat Baekhyun menoleh, dilihatnya Jiyoung pingsan. Kepalanya bergoyangmengikuti arah gerakan.
“Ya! Jiyoung-a!Ireona! Ireona!” ia berusaha membangunkan yeoja itu. Tapi nihil. Yeoja itupingsan. Dengan inisiatif, ia memasang penyamaran dan keluar dari mobil lalumembopong Jiyoung.
Di dalam, ia mengompresiJiyoungyang ternyata demam. Tiba-tiba....
“Heuh~dingin....” gumam Jiyoung. Namja manis itu menoleh. Mata Jiyoung masihterpejam. Sedangkan tubuhnya mengigil. Padahal, dia sudah memakai selimut.Baekhyun linglung.
“Eoh? Dingin?”akhirnya ia mencari persediaan selimut lagi dan mendapatkannya di lemari. Lalumenyelimuti Jiyoung.
“Uh....” gumamyeoja itu.
“Wae? Masihdingin?” tanya Baekhyun duduk di tepi tempat tidur.
“A~ aniyo......”
“Lalu mau apa?Makan? Minum?”
“Bukan! Akutidak lapar.....”
“Lalu?”
“Aku... inginkau mengerti. Aku~ aku terus belajar untuk mencintaimu, dan meganggapmu sebagaisuamiku. Tapi, kau selalu saja membuatku jengkel dengan perbuatanmu. Jadilah,aku jengkel padamu....” ucap Jiyoung. Matanya agak terbuka dan menatap Baekhyun.
“Kau pastimengigau. Iya, kan? Ayo bangun!”
“Aku tidakmengigau! Dan aku serius, Byun Baekhyun!” tak ada jawaban dari Baekhyun.
“Lalu, apa kauakan membuatku jengkel lagi dengan pernyataanku padamu?” tanya Jiyoung. Iamencoba duduk. Walaupun pengelihatannya kabur. “aku sadar atas perbuatanku.Tentang jangkrik dan sebagainya. Dan mama terus memojokkanku tentang anak. Kitasudah menikah selama 2 tahun, dan tak punya anak. Apa kau mengerti?”
“Baik. Akumengerti sekarang maksudmu. Jadi kau ingin membahagiakan orangtuamu denganmemberi mereka cucu?”
“Iya. Apa kaumengerti?” lalu Baekhyun memeluk Jiyoung. Hal yang belum pernah ia lakukan padaJiyoung selama 2 tahun.
“Ne. Arraseo,chagiya. Aku mengerti. Aku akan mencari waktu yang pas untuk kita membuat cucu untukorangtua kita.”
“Gomawo. Kaumengerti untuk keseriusan ini...”
=FIN=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar