Hikoukigumo (Jet Trailer)...
Main
Cast:
-
Kobayashi
Ai
Support
Cast:
-
Byun Baekhyun
-
Park Chanyeol
-
Kim Jumnyeon
-
Kim Minseok
-
Kim Jongdae
Auhor:
Wing’s Angel (@Soniyasandi)
Length: Ficlet
Genre: Sad
Gadis muda itu
terlihat murung. Wajah cantiknya seakan tak mau seorangpun yang tau bahwa ia
tengah dirundung kesedihan.
Namanya
Kobayashi Ai. Gadis asli Jepang itu sedang sedih karena kekasihnya yang
merupakan warga Korea asli, Byun Baekhyun, meninggal karena berlibur
bersamanya. Ia ditusuk di bagian perut karena menyelamatkannya dari penjahat
yang akan merampoknya di Pulau Jeju.
Ia kembali ke
Jepang bukan karena tak mau tanggung jawab. Ia sudah meminta maaf pada keluarga
Baekhyun. Hingga ia bersujud di kaki Nyonya Byun. Awalnya, ia sangat kesal.
Tapi melihat kesungguhan hati Ai yang meminta maaf padanya. Akhirnya ia pun luluh
juga. Melihat Ai terisak dikakinya hingga nyaris pingsan.
Ia tahu Ai. Anak
koleganya dari Jepang. Awalnya, Ai adalah gadis pemalu yang cukup cemerlang
dimata pelajaran fisika. Hingga setelah mendapat beasiswa ke Korea, ia mulai
mengembangkan kepintarannya, hingga ia diangkat menjadi Asisten Dosen. Namun ia
menolak. Dengan alasan yang simpel. Pemalu. Jika ia menerimanya, ia adalah murid pertukaran pertama dari luar
Korea yang menjadi Asisten Dosen.
Dan itulah yang
membuat Baekhyun tertarik pada sosok pemalu Ai. Sangat berbeda dengan gadis
yang ia kenal sebelumnya, yang glamour dan mendahulukan kecantikan dibandingkan
pelajaran yang menurutnya lebih penting dari apapun.
Awalnya,
Baekhyun mengenal Ai karena tetangganya, yang juga satu universitas, Universitas
Inha, Youngjae, menyuruh Baekhyun menunggunya, karena ia akan mengambil soal
ujian yang diberikan Dosen Kang karena hampir seluruh kelas tidak lulus kecuali
Ai. Akhirnya, Ai disuruh mengkoordinator soal-soal yang telah digandakan.
“Gomawo, Ai-ya!”
Ai tersenyum ramah saat Youngjae menerima soalnya. Yang kebetulan Baekhyun
berada di samping Youngjae. Dan melihat gadis Jepang itu. Ia memang mendengar
berita tentang gadis pertukaran dari Jepang yang sangat pintar dalam mata
pelajaran fisika. Dan ia mengira, bahwa gadis itu cukup culun untuk masuk ke
Universitas Inha.
Ia agak tak
percaya saat Youngjae berkata bahwa gadis yang dilihatnya tadi adalah Si
Einstenette, -Gadis yang menyamai kepintaran Eintein-
“Aku tidak
bohong padamu, hyung! Kau itu
tetanggaku sejak kita SD! Dan apakah aku berani berbohong padamu selama ini?”
tanya Youngjae melihat eskpresi Baekhyun
yang-agak-tidak-percaya-dengan-penglihatannya.
“Percaya, sih.
Tapi, hei! Apakah kau benar-benar serius bahwa gadis itu bernama Ai Kobayashi
itu?” tanya Baekhyun.
“Aku serius, hyung! Bahkan aku berani bertaruh. Aku
boleh ambil seluruh koleksi sneakers
terbaruku jika itu bukan Ai Kobayashi. Tapi, jika itu Ai Kobayashi, kau harus
menraktirku sepuas-puasku dalam waktu satu bulan!” lengking Youngjae di koridor
Inha yang mulai sepi.
“Oh, yeah
terimakasih untuk tawaran menarikmu itu. Tapi aku harus berpikir ulang
karena..”
“Taruhan kedua?”
“Bisa dibilang
begitu. Ayo cepat pulang! Aku sudah sangat lapar!” keluh Baekhyun menyikut
Youngjae. Sedangkan Youngjae cekikikan melihat sifat Baekhyun yang masih childish darinya.
...
“Aku akan
mendekati Ai Kobayashi!”
Minseok tersedak
oleh camilannya, Junmyeon mendongak, Chanyeol menghentikan aktivitas jahilnya
bersama Jongdae, -yang akan mencuri sebungkus camilan Minseok.
“Sungguh? Apa
kau mulai merasa tak enak badan, Baekhyun? Apa tadi kau sarapan. Dan apa yang
terakhir kau makan?” tanya Junmyeon menyentuh dahi Baekhyun dengan punggung
tangannya.
“Err, tidak. Aku
bahkan sesehat anak usia sepuluh tahun! Kau tahu itu?” tanya Baekhyun menunjuk
Junmyeon dengan pensil yang ia pegang. Jongdae dan Chanyeol behkan tertawa
terbahak-bahak.
“Apa? Apa yang
lucu?” tanya Baekhyun lagi. Tetapi khusus menjurus ke Chanyeol dan Jongdae
“Sikapmu!” jawab
Jongdae ditengah tawanya.
“Apa yang lucu
dari sikapku?”
“Tempo hari kau
bilang kau benci dengan gadis dari seluruh penjuru dunia ini dan tak mau
mengenal mereka seorangpun! Tapi sekarang dengan serius kau berseru kau akan
mendekati Einstenette itu!” sambung Chanyeol.
“Lupakan yang itu!
Jangan bahas itu lagi, oke?” celetuk Baekhyun menatap Chanyeol.
“Oh, oke...”
jawab Chanyeol menahan tawanya.
“Baiklah. Ada
yang bisa membantuku?”
...
Saat dibandara,
tak sengaja Ai melihat seekor kucing hitam. Lalu kucing itu mendekat padanya
dan menggesekkan kepalanya ke kaki Ai yang terbungkus kets merah cerah dengan manja. Ai mengangkat kucing itu lalu
mengelus hidung kucing itu dengan jari lentiknya sambil menunggu kereta ke
Saitama tiba. Entah apa yang merasuki otak Ai, ia melihat sosok Baekhyun didalam
tubuh kucing itu. Kucing dengan bulu putih mencolok itu mengeong padanya.
Ia mendekap
kucing itu. Ingin ia bawa pulang. Dan ia beri nama ‘Baekhyun’. Biarlah kakaknya
memarahinya karena sembrono mengambil kucing dari stasiun.
Memorinya
kembali memutar tepat saat pembunuhan Baekhyun yang terjadi di depan matanya.
Saat itu, wajah tampan Baekhyun menjadi wajah yang pucat dan menahan kesakitan
yang luar biasa. Satu kata terakhir yang diucapkan Baekhyun padanya
“Sayonara”
Ingin rasanya ia
kembali lagi pada saat dulu, sebelum kejadian tragis itu terjadi. Agar kejadian
itu tak terjadi pada Baekhyun-nya. Tapi ia sadar, ia tak bisa memutar waktu
kembali. Ia tak pernah bisa meminta nyawa Baekhyun kembali pada Tuhan agar
lelaki itu kembali mengisi kembali hari-hari kelabunya.
Ai tak mau
kembali tersiksa dibayangi hal yang membuatnya perlahan mengalami tekanan
psikis jika ia terlalu lama di Korea. Maka dari itulah, ia memilih melanjutkan
pendidikan S1 nya di Jepang.
“Kenapa cepat
sekali perginya...” tanya Chanyeol
“Aku tak mau
jika aku terus disini, hal itu selalu berputar diotakku.”
“Aku mengerti,
Ai-chan.” Sambung Junmyeon.
“Arigatou
gozaimashita, Junmyeon-san” ujar Ai tersenyum kecut. Mereka memang teman-teman
yang baik. Disaat semua mahasiswi dan beberapa mahasiswa mengucilkannya, dengan
setia, mereka berempat mengantar Ai ke Incheon.
“Kabari kami
jika sudah tiba di Jepang, ne?” ujar Minseok mengacak pelan rambut Ai. Seperti
adiknya.
“Aih, nanti
rambutku kusut lagi” celetuk Ai menyentuh rambutnya. Lalu diikuti oleh tawa
kecil keempat temannya.
Dan Ai telah
berjanji pada dirinya dan Baekhyun. Bahwa ia takkan melamun seperti orang bodoh
lagi. Takkan menangis lagi. Ia yakin bahwa ia bisa kuat menjalani harinya tanpa
Baekhyun disampingnya
-H-I-K-O-U-K-I-G-U-M-O-T-H-E-E-N-D-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar